Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Bencana alam merupakan salah satu bencana alam yang timbul akibat tindakan manusia yang berbuat ceroboh dan merusak. Bencana alam apapun itu pasti akan menimbulkan kerugian, baik itu materil maupun psikologis. Bencana alam menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal, sumber mata pencaharian, anggota keluarga, bencana alam juga dapat menimbulkan trauma bagi korban-korbannya. Maka dari pada itu, bancana alam apapun itu harus dicegah agar tak erjadi demi tercapainya hidup yang aman dan tenteram. Adapun salah satu jenis bencana alam itu adalah banjir.
Banjir timbul akibat hutan dan pepohonan tidak dapat lagi menahan air yang berlebih. Ketika hujan air akan diserap oleh tumbuhan dan pepohonan, dan air yang tidak terserap akan mengalir ke sungai. Ketika air sungai tidak dapat laggi meneruskan atau mengalirkan air tersebut, air akan meluap ke daratan. Banir biasanya terjadi ketika hujan turun deras secara terus menerus. Banjir tidak hanya merusak barang berharga serta lingkungan ,membahayakan hidup manusia dan binatang, namun Banjir juga mempunyai efek lain juga. Banjir yang berkecepatan tinggi menyebabkan erosi lahan seperti halnya permasalahan pemecahan sedimen ke arah muara. Juga merusak tempat ikan bertelur dan kehidupan rimba , tempat kediaman binatang rimba juga sering dibinasakan. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal , mengalami gagal panen , Terputusnya roda perekonomian di daerah yang terkena banjir , seperti jalan terendam banjir , maka kendaraan untuk distribusipun terhenti karena tidak bisa lewat . Banyak Pelajar tidak bisa sekolah , karena sekolahnya terendam banjir , padahal sekolah salah satu cara meningkatkan SDM ( Sumber Daya Manusia ) Indonesia. Kerugian keuangan karena banjir ditaksir sekitar jutaan Dolar Amerika per tahun. Untuk itu, diperlukan sebuah alat yang bisa mencegah terjadinya kerugian-kerugian akibat banjir ini. Salah satu alat iu adalah “Alat Pendeteksi Banjir Sederhana”.
Pembuatan alat ini cukup mudah karena alat ini menerapkan sistem rangkaian listrik tertutup. Artinya tidak menerapkan sistem rangkaian instalasi listrik yang rumit, dengan demikian masyarakat dapat membuat alat pendeteksi banjir mandiri dan alat ini bisa sebagai alternatif. Karakter pendeteksi banjir sederhana ini adalah prinsip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimides, dimana setiap benda yang dimasukkan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat benda yang dimasukkan tadi. Dengan demikian, dapat dikatakan setiap benda yang dimasukkan dalam fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas. Digabungkan dengan prinsip rangkaian listrik, disana terdapat saklar otomatis yang akan menghubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air sungai yang meninggi. Dengan demikian, ketika saklar terhubung maka arus listrik dapat mengalir dan menghidupkan lampu serta membunyikan alarm peringatan.
1.2 Tujuan
Dalam makala ini bertujuan untuk:
• Mencari Cara mencegah dan menanggulangi banjir
• Menjelaskan karakteristik dari alat pendeteksi banjir
• Memberikan informasi tentang bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam alat tersebut
• Cara pembuatan alat pendeteksi banjir
• Menjelaskan dimana alat pendeteksi ini akan dipasang dan digunakan
• Menjelaskan bagaimana alat ini bias bekerja
1.3 Rumusan masalah
1.3.1 Bagaimana Cara mencegah dan menanggulangi banjir?
1.3.2 Apa saja karakteristik dari alat pendeteksi banjir?
1.3.3 Bahan apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan alat pendeteksi banjir ini?
1.3.4 Bagaimana cara pembuatannya?
1.3.5 Dimanakah alat pendeteksi banjir ini akan dipasang atau digunakan?
1.3.6 Bagaimana cara kerja dari alat alat pendeteksi banjir ini?
BAB 2
Pembahasan Materi
2.1 Cara mencegah dan menanggulangi banjir
Pertama – tama marilah kita cari tahu apa yang menyebabkan, Akibat, cara menggulangi , cara mencegah banjir , yang meresahkan warga yang berada di daerah yang menjadi langganan banjir .
Penyebab banjir :
Ketika hujan sebagian dari air ditahan oleh tanah, beberapa diserap oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa menguapkan diri, dan sisanya menalir di sungai. Banjir terjadi ketika tanah dan tumbuh-tumbuhan tidak bisa menyerap semua air. Kemudian air meluap ke daratan karena jumlahnya yang tidak bisa dibawa oleh sungai dan tidak bisa ditahan bendungan. Sekitar 30 persen dari semua hujan timbulnya adalah dari mendung yang telah lama terbawa angin dari lautan,. Banjir berkala terjadi secara alami pada hulu sungai, Banjir Sungai sering diakibatkan oleh hujan lebat, kadang-kadang juga karena lelehan salju, di daerah bagian yang memiliki musim dingin yang menyebabkan sungai meluap . Banjir yang datang dengan cepat disebut air bah tiba-tiba. Air bah tiba-tiba pada umumnya diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi di atas suatu area kecil.
Akibat dari banjir :
Banjir tidak hanya merusak barang berharga serta lingkungan ,membahayakan hidup manusia dan binatang, namun Banjir juga mempunyai efek lain juga. Banjir yang berkecepatan tinggi menyebabkan erosi lahan seperti halnya permasalahan pemecahan sedimen ke arah muara. Juga merusak tempat ikan bertelur dan kehidupan rimba , tempat kediaman binatang rimba juga sering dibinasakan. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal , mengalami gagal panen , Terputusnya roda perekonomian di daerah yang terkena banjir , seperti jalan terendam banjir , maka kendaraan untuk distribusipun terhenti karena tidak bisa lewat . Banyak Pelajar tidak bisa sekolah , karena sekolahnya terendam banjir , padahal sekolah salah satu cara meningkatkan SDM ( Sumber Daya Manusia ) Indonesia. Kerugian keuangan karena banjir ditaksir sekitar jutaan Dolar Amerika per tahun.
Cara menggulangi banjir :
Metode dasar pengendali banjir telah dipraktekkan sejak zaman dahulu. Metode ini meliputi reboisasi dan konstruksi bendungan, tanggul, reservoir, dan floodways ( saluran tiruan yang mengalihkan Banjir, Contohnya : Banjir kanal timur di Jakarta ). Di abad 20 permasalahan dalam pengendali banjir di Amerika Serikat telah mengasumsikan arti penting nasional oleh karena meningkatkan frekwensi dan intensitas banjir dalam semua lembah sungai yang besar sebagai hasil penebangan hutan. Sebagai tambahan, agrikultur dan pengembangan industri , di lembah ini telah mengharuskan suatu program pengendali banjir dikoordinir. Perundang-Undangan pemerintah pusat telah diberikan kepada negara untuk mengakibatkan ukuran kendali.
Tindakan pemerintah pusat di dalam bidang ini banyak dihambat oleh pembatasan konstitutional. Dan pada akhirnya pada tahun 1879 permasalahan Pengendali banjir Sungai Mississippi telah dilimpahkan kepada yang 31 negara yang ditunjuk untuk pelaksana sistem pengeringan sungai. Pemerintah pusat, juga meningkatkan ilmu pelayaran, keuangan lainnya digunakanuntuk konstruksi bendungan. Pemerintah pusat telah main suatu peran penting di dalam permasalahan dalam pengendali banjir.
Cara mencegah banjir :
Cara mencegah terjadinya banjir antara lain : Tidak membuang sampah di sungai , selokan , dan saluran air ; melakukan Reboisasi , menghentikan penebangan hutan secara liar , membangun saluran air yang cukup untuk menampung air bah , seperti banjir kanal timur di Jakarta.
Cara untuk peringatan dini :
Caranya antara lain dengan cara membuat deteksi banjir . Untuk itulah kami membuat alat sederhana untuk pendeteksi banjir . Untuk penjelasan lebih lanjut lihat di Bab 2.
kami akan menjelaskan tentang apa guna dari alat pendeteksi banjir ini, bagaimana Prinsip kerja & Bagaimana Caranya bisa memberi tanda bahaya :
Guna dari alat ini adalah memberi peringatan dini dari daerah hulu sungai , bila di daerah hulu sudah mencapai daerah batas akan terjadi banjir maka alat ini akan bekerja .
Prinsip kerjanya adalah menggunakan prinsip kerja hukum Archimedes , yaitu tentang tenggelam , terapung dan melayang . Hukum ini adalah salah satu guna dari alat yang sangat vital dalam deteksi banjir kami . , yaitu sebuah botol yang bisa terapung yang akan menekan saklar alarm.
Cara memberi tanda adalah dengan bunyi dan cahaya , dari saklar tersebut di hubungkan dengan sirine dan lampu tanda bahaya .
2.2 Karakteristik dari alat pendeteksi banjir
Dalam pembuatan alat pendeteksi banjir ini prosesnya cukup mudah ,karena alat ini menerapkan sistim rangkaian listrik tertutup .dalam alat ini mempunyai karasteristik pendeteksi banjir yaitu prisip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimides yang dikemukakan oleh seorang Fisikawan yang berasal dariSyracuse – Sicily , dan dia belajar di Alexandria di Mesir . Dia lahir pada 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM .
Hukum ARCHIMEDES :
• Apabila gaya ke atas air lebih besar daripada berat benda , maka benda tersebut akan terapung .
• Apabila gaya ke atas air sama dengan berat benda , maka benda tersebut akan melayang.
• Apabila gaya ke atas air lebih kecil daripada berat benda , maka benda tersebut akan tenggelam.
Dapat dituliskan dalam rumus Fisika , yaitu seperti berikut :
1 . Fa > Wbenda = Terapung
2 . Fa = Wbenda = Melayang
3 . Fa <>benda = Tenggelam
Dengan Fa = ρ x g x v
,dimana setiap benda yang dimasukan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat benda yang dimasukan tadi. dengan demikian dapat dikatakan setiap benda yang dimasukan dalam fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas, digabungkan dengan prinsip rangkaian listrik ,disana terdapat saklar otomatis yang akan dihubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air sungai yang meninggi.dengan demikian ,ketika saklar terhubung maka arus listrik dapat mengalir dan menghidupkan lampu serta membunyikan alarm peringatan yang ditimbulkan dari suara sirine.
2.3 Bahan yang akan digunakan dalam pembuatan alat pendeteksi banjir ini
Pembuatan alat detector banjir ini cukup sederhana ,Bahan utama dalam alat ini yaitu Early flood warning system, bahan utama ini antara lain pipa paralon, karet, karet, lampu sirine, modul sirine pengeras suara, lempeng konduktor tembaga dan gabus.alat pendeteksi banjir ini juga memfaatkan teknologi AT 89C51 dan DTMF melalui sinyal frekwensi FM. Menggunakan program DTMF yang merupakan digital .seandainya pakai yang manual ,maka seringkali terjadi eror karena salah baca kode.
2.4 Cara pembuatan alat pendeteksi banjir
Deteksi Banjir 008
Alat :
1 . Gergaji paralon
2 . Solder
3 . Pisau
4 . Penyodet Timah
Bahan :
1 . Paralon Berdiameter + 2 Inchi
2 . Timah
Komponen elektronika :
1. PCB (Papan Elektronik untuk Running Led / SIRINE)
2. Lampu Led 20 buah warna terserah
3. Resistor
4. Speker 8 Ω
5. Saklar 3 arah
6. Saklar sensitive
7. Diode
8. Power
9. Resistor putar ( Variable Resistor )
10. Transistor
11. Elko ( Electrolite Condensator)
12. Kapasitor
13. IC ( Intergrated Circuit )
Cara Kerja :
1. Persiapkan Semua alat dan bahan , lalu mulailah dengan memotong pipa paralon setinggi + 30 Cm
2. Lubangilah bagian bawahnya agar air dari samping bisa masuk ke – dalam tabung
3. Potonglah balok kayu menjadi balok berukuran :
i. Panjang 2 Inchi ,lebar 3 Cm,Tinggi ½ Cm
ii. Panjang 1 Cm, lebar 1 Cm, Tinggi ½ Cm
Lubangilah bagian tengahnya dengan diameter 3 mm
4. Potong bambu dengan panjang 35 Cm , tipiskan sampai berdiameter 2 mm
5. Persiapkan botol bekas kecil yang tutupnya masih ada , lubangi tutupnya , dan pakulah batang bambu ke tutup botol tersebut.
6. Pakulah bagian bawah pipa
7. Pakulah balok yang sudah dipotong tadi di dalam tabung.
8. Pasang saklar sensitif di bagian atas balok yang kecil
9. kemudian pasang kabel yang berhubungan dengan Sirine , lampu putar
10. Kemudian cat bagian luar selimut tabung dengan warna terserah , misalnya : Hitam
11. Persiapkan komponen elektronika , Solder , timah , Penyodet timah .
12. Untuk memasang komponen pada PCB jangan sampai salah , baca petunjuk yang sudah ada di buku elektronika / lembaran pada saat membeli PCB .
13. Sambungkan kabel dengan saklar & Beterai / Adaptor .
14. Alat Deteksi banjir sudah bisa digunakan .
wahh.. bisa ngebantuin buat praktek IPA nich.. Makasih banyak posting nya!
BalasHapussemoga bermanfaat ya :)
Hapusade gmbar x?
BalasHapuskok gk ada gambarnya mbak. . ??? hehe :D
BalasHapuslebih sempurna kalau dikasih gambar mba jadi mempermudah untuk dipahami :)
BalasHapus